Kamis, 12 April 2012

Stimulasi untuk Janin

Tahukah Anda, selain nutri penting selama kehamilan. Anda bisa memberinya aneka stimulasi yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan dan kepribadian sang janin? Ya, jangan lupa, dia adalah makhluk hidup yang sedang tumbuh. Di situlah perlunya kita, ayah dan bundanya, memberikan stimulasi pralahir.

Stimulasi pralahir terhadap janin ternyata berdampak luar biasa. Bagaimana caranya?

Lebih dini, lebih baik

Menurut teori, stimulasi pralahir idealnya diberikan saat janin usia trimester kedua (usia kandungan 16 minggu). Namun, tidak ada salahnya Anda mulai melakukannya sejak trimester pertama, di mana susunan otak sudah terbentuk, termasuk kaki dan tangannya yang mulai membentuk formasi.

Semakin banyak sel-sel otak menerima stimulasi, semakin kompleks bagian otak yang menerima pesan/rangsang dari tubuh (dendrit). Otak akan makin tumbuh dan menjadi besar. Semua ini akan menentukan inteligensi serta kemampuan sosial dan emosi janin.

Untuk hasil yang optimal, luangkan waktu dua kali setiap hari, sedikitnya 10 menit, untuk menstimulasi janin. Misalnya, pagi dan malam. Perlu Anda tahu, malam hari adalah waktu yang paling tepat, karena janin sangat aktif. Atau, bisa juga dilakukan saat Anda dalam kendaraan menuju atau pulang dari tempat kerja.

Awalnya, mungkin Anda tak merasakan adanya reaksi dari si kecil. Namun, yakinilah dalam diri Anda, janin bisa merasakan sentuhan dan mendengarkan suara ayah bundanya. Kelak, seiring pertambahan usianya, dia akan memberikan reaksi. Misalnya, berupa tendangan dari balik perut bunda.

Banyak caranya

Sebenarnya, apa saja yang dapat Anda lakukan untuk menstimulasinya? Wah... banyak, dan umumnya mudah dilakukan. Berikut adalah beberapa contoh:

· Memperkenalkan diri

“Hallo, ini bunda, dan ini ayah.” Ya, seperti memperkenalkan diri kepada orang lain untuk pertama kalinya, Anda berdua bisa melakukannya kepada si kecil. Janin akan mendengar kata-kata lembut orang tuanya. Ucapkan berulang kali dalam kata-kata dan intonasi yang lembut. Bagi ayah, dekatkan kepala pada perut bunda, dan bicaralah pada si kecil.

· Mengusap
Bunda atau ayah, lakukan gerakan melingkar berupa usapan (jari dan telapak tangan terbuka dan sedikit tekanan) di bagian perut. Khusus buat ayah, letakkan jari-jemari di perut bunda lalu usap/belai bagian bawah perut yang merupakan punggung bayi, lalu naik ke bagian atas perut dimana posisi pantat bayi. Selain dengan iringan kata-kata yang lembut, Anda juga bisa melakukannya dengan musik-musik lembut, seperti musik klasik.

· Memperdengarkan musik

Perdengarkan musik lembut atau musik klasik setiap malam, kurang lebih 10 menit setiap harinya. Menurut penelitian yang dilakukan di negara-negara barat, musik klasik adalah bentuk stimulasi yang sempurna. Namun, kita dapat memperdengarkannya musik-musik easy listening, new age, musik tradisional, atau musik lain sepanjang musik itu tidak dipasang terlalu keras. Memperdengarkan musik dapat juga dilakukan dengan mendekatkan headset kepada perut ibu.

· Membacakan cerita atau doa

Membacakan cerita tidak hanya bisa dilakukan setelah si kecil lahir. Waktu ia berwujud janin pun, Anda dan pasangan dapat membacakannya cerita atau doa-doa. Tak perlu waktu panjang, semua ini bisa Anda lakukan beberapa menit saja. Bukankah doa memberikan ketenteraman batin bagi orang tua dan janin?

· Mengajak bicara sepanjang waktu

Anggap saja si calon bayi sudah mengerti apa yang Anda bicarakan. Setiap hari, apa pun kejadian yang Anda berdua alami, ceritakanlah pada si kecil. Hitung-hitung “curhat” atau mencurahkan isi hatilah. Lakukan dengan suara lemah lembut dan penuh kesungguhan. Namun, secara bergantian, tanyakan juga kabarnya atau apa yang dialaminya di dalam rahim Bunda yang hangat.

· Berdansa bersama

Ah, indahnya tarian ayah dan bunda. Selain menyenangkan bagi yang melakukannya, gerakan tarian juga membawa sensasi kegembiraan bagi janin. Pasanglah musik dansa, lakukan dansa secara perlahan. Wow, janin Anda pun akan ikut berdansa!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar